KOLOM TULISAN

WELLCOME

Rabu, 15 April 2015

Medsos Serap Aspirasi Tiga Persen

DepanSGI, JATENG . Aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui media sosial hanya menampung tiga persen dari seluruh aspirasi yang ada. Jika aspirasi dari musrenbang tercatat Rp 19,310 triliun, maka yang masuk ke dalam lapor gub di website jatengprov.go.id, sms center, dan akun twitter @ganjarpranowo hanya sekitar Rp 477 miliar rupiah.

Meski begitu, Direktur Pattiro Semarang Dini Inayati menilai jumlah tersebut sudah sangat luar biasa. Hanya dirinya khawatir aspirasi melalui media online akan hilang saat pergantian kepemimpinan.
"Pak Gubernur perlu buat sistemnya. Kalau Pak Gubernur akan melayani dengan cara sms atau twitter, ganti gubernur akan ilang," katanya saat berdialog dengan gubernur dalam program Ngobrol Bareng Mas Ganjar di Kompas TV, Selasa (13/4).
Lebih lanjut Dini mengatakan, jika bicara musrenbang masyarakat harus diajak untuk ikut memikirkan Jawa Tengah. Sehingga usulan yang disampaikan oleh masyarakat tidak selalu pembangunan fisik, melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan yang ada di Jawa Tengah. Terlebih lagi saat ini ada daftar panjang usulan masyarakat yang masuk ke dalam musrenbang. Sehingga, harus dicari skala prioritasnya.
Sementara itu, menurut pengamat kebijakan publik Teguh Juwono, musrenbang di Jawa Tengah masih belum menampung seluruh aspirasi masyarakat. Alasannya, masyarakat Jawa Tengah tidak dalam kondisi aktif dan menggantungkan keputusan kebijakan kepada pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Padahal untuk mewujudkan pemerintah yang baik harus didukung oleh kehendak bersama antara pemerintah dan masyarakat.
"Masyarakat kita itu tidak dalam kondisi aktif. Jadi proses-proses yang dilakukan dalam musrenbang kalau tidak diopyak-opyak tidak ada yang datang," katanya.
Teguh khawatir jika musrenbang terjadi rekayasa. Sebab, artinya di tingkat selanjutnya juga akan terjadi rekayasa-rekayasa yang merugikan keuangan negara.
Menanggapi sedikitnya aspirasi yang masuk ke media online, Ganjar menuturkan media tersebut hanya digunakan sebagai stimulan agar masyarakat semakin sadar dalam menyuarakan pendapatnya. Sehingga, mau berpartisipasi dalam membangun Jawa Tengah.
"Sebenarnya media itu saya pakai hanya sebagai sebuah alat untuk mendorong mereka saja agar mereka ikut berpartisipasi," kata mantan anggota DPR RI itu.
Ganjar juga mengakui partisipasi masyarakat dalam musrenbang masih belum optimal karena mereka sudah memiliki pandangan pragmatis tentang musyawarah, sehingga lebih memilih sistem voting dalam menentukan arah kebijakan yang akan diambil. Bahkan yang paling disayangkan, partisipasi parpol pun masih minim. Padahal fungsi parpol adalah untuk menyerap dan mengakomodir aspirasi rakyat.
" Jadi musrenbangnya beres tapi di level desa frustasi. Karena usulan yang kemarin diusulkan belum diterima mereka," pungkasnya.
( TEAM )

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © SUARA GEGANA INDONESIA. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com